backup og meta

Mudik dan Wisata Kuliner di Kampung Halaman, Waspada Gejala Panas Dalam!

Mudik dan Wisata Kuliner di Kampung Halaman, Waspada Gejala Panas Dalam!
Mudik dan Wisata Kuliner di Kampung Halaman, Waspada Gejala Panas Dalam!

Mudik menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu saat Ramadan. Apalagi bagi mereka yang di perantauan, pulang ke kampung halaman tentu tidak boleh dilewatkan.

Selain ramah-tamah dengan sanak saudara, wisata kuliner jadi agenda yang tak pernah absen ketika mudik.

Berbagai makanan khas daerah pun disantap, membuat kita lupa akan masalah kesehatan saat mudik yang bisa terjadi.

Ya, terlalu banyak mengonsumsi makanan berminyak, asam, dan pedas dapat meningkatkan gejala panas dalam ketika mudik. Gejalanya pun beragam, di antaranya:

  • sariawan,
  • sakit tenggorokan, terasa kering atau panas,
  • tenggorokan sakit saat menelan,
  • bibir kering dan pecah-pecah,
  • sakit gigi,
  • badan pegal-pegal, dan
  • diare,

Bila dibiarkan, gejala panas dalam saat mudik ini bahkan bisa menyebabkan kondisi yang lebih parah, seperti badan terasa mengeluarkan panas hingga sensasi terbakar di dada.

Mengapa wisata kuliner bisa meningkatkan gejala panas dalam?

Makanan berminyak, terutama yang digoreng, mengandung lemak trans dan lemak jenuh yang dapat meningkatkan respons inflamasi dalam tubuh.

Dalam penelitian yang dilansir The Journal of Nutrition, konsumsi lemak jenuh yang berlebihan dapat memicu peradangan sistemik.

Nah, peradangan inilah yang menyebabkan iritasi tenggorokan dan ketidakseimbangan mikrobiota usus, sehingga memicu gejala sariawan maupun gangguan pencernaan.

Sementara itu, mengonsumsi makanan-makanan pedas dan asam saat wisata kuliner dapat merusak lapisan mukosa di mulut.

Bila terjadi luka mikro pada jaringan mukosa, risiko iritasi, sariawan, dan peradangan di area mulut maupun tenggorokan pun akan semakin tinggi.

Bagaimana mengatasi gejala panas dalam agar bisa tetap wisata kuliner selama Lebaran?

Agar momen mudik dan wisata kuliner bebas gejala panas dalam, pastikan Anda menjaga asupan cairan. Usahakan untuk minum air yang cukup sebelum, selama, dan setelah makan.

Bila memungkinkan, pilih hidangan yang mengandung lebih banyak air, buah, dan sayur agar kandungan lemak jenuhnya cenderung sedikit.

Bila Anda mulai mengalami gangguan kesehatan seperti sakit tenggorokan, sariawan, sulit BAB, serta gejala panas dalam saat mudik lainnya, segera berantas dengan mengonsumsi 2 tablet Kuldon 3 kali sehari.

Kuldon merupakan satu-satunya obat herbal panas dalam dan sariawan berbentuk tablet yang terbuat dari bahan-bahan alami berkualitas tinggi seperti daun saga, thymi, chrysanthemum, dan akar alang.

Kuldon aman dikonsumsi orang dewasa dan anak-anak di atas usia 6 tahun.

Tablet Kuldon juga mudah dibawa ke mana pun, menjadikannya pilihan yang tepat untuk atasi gejala panas dalam ketika mudik. 

Kuldon sudah tersedia di apotek terdekat dan platform e-commerce favorit Anda. Jadi, tak perlu khawatir bila Anda sedang berada di kampung halaman.

Berantas panas dalam dan sariawan di #KuldonAja!

Kesimpulan

  • Saat mudik, wisata kuliner sering kali membuat kita lupa menjaga kesehatan, terutama dengan konsumsi makanan berminyak, pedas, dan asam yang bisa memicu gejala panas dalam.
  • Gejalanya meliputi sakit tenggorokan, sariawan, bibir kering, hingga gangguan pencernaan.
  • Untuk mencegahnya, pastikan asupan cairan cukup dan pilih makanan yang lebih sehat.
  • Jika gejala muncul, konsumsi obat herbal seperti Kuldon bisa membantu meredakannya.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Versi Terbaru

01/04/2025

Ditulis oleh Hello Sehat Medical Review Team

Fakta medis diperiksa oleh Hello Sehat Medical Review Team

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

5 Cara Alami Mencegah dan Mengatasi Gejala Panas Dalam

Pemicunya Bisa Sama, Ini Beda Gejala Panas Dalam dan Flu


Fakta medis diperiksa oleh

Hello Sehat Medical Review Team


Ditulis oleh Hello Sehat Medical Review Team · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan